Sabtu, 11 Februari 2023

APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS.

 APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT

            Terdapat beberapa aplikasi perangkat lunak yang khusus digunakan di sarana pelayanan kesehatan untuk menunjang pekerjaan petugas khususnya perekam medis dan informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing tingkatan sarana pelayanan kesehatan. Dalam blog kali ini kita bahas beberapa jenis aplikasi perangkat lunak yang digunakan di puskesmas dan rumah sakit.

A. Jenis aplikasi perangkat lunak di puskesmas

        Seiring dengan kemajuan teknologi, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) maupun fasilitas kesehatan tingkat perlama yang lain tidak dapat lepas dari penggunaan software atau aplikasi perangkat lunak. Petugas puskesmas dituntut untuk dapat mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada computer sehingga kegiatan pelayanan kesehatan pada pasien maupun kegiatan administrative lain di puskesmas dapat dilaksanakan dengan efektif, efesien dan optimal. Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di puskesmas antara lain p-Care, SIMPUS, SIHA, dan Epi info.

1. P-Care

Salah satu software yang wajib digunakan puskesmas pada era Jaminan Kesehatan Nasional adalah aplikasi primary care atau yang sering disebut dengan p-Care. Aplikasi p-Care merupakan sistem informasi manajemen berbasis web yang dapat diakses melalu web browser dengan alamat https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id. Setiap puskesmas atau fasilitas kesehatan primer akan mendapatkan akun dari BPJS berupa username dan password.


Jika proses login berhasil maka kita akan masuk ke halaman utama dari palikasi p-Care. Setelah masuk halaman utama, kita dapat memeriksa data keanggotaan BPJS pasien karena hanya pasien BPJS yang datanya dapat diinputkan ke dalam p-Care dan dilayani sebagai pasien BPJS.

Secara umum p-Care berfungsi untuk memeriksa validitas keanggotaan BPJS seorang pasien yang datang berobat ke puskesmas, menyimpan data pelayanan yang telah diberikan kepada pasien BPJS, menerbitkan surat rujukan pasien ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.

2. SIMPUS

Simpus kepanjangan dari Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas, dan merupakan program aplikasi yang didesain khusus untuk membantu memudahkan pencatatan data pasien, pengolahan dan penyajian data menjadi informasi dalam waktu yang cepat dan tepat. Simpus didesain Multi User. Artinya program aplikasi bisa digunakan oleh lebih dari satu orang secara bersamaan dan saling terkait sehingga output dari bagian yang satu menjadi input dari bagian yang lain.



              Manfaat SIMPUS :

1.      Mempermudah dan Mempercepat Pelayanan

2.      Merapikan pencatatan data pasien

3.      Memudahkan pencarian data pasien

4.      Memudahkan dan mempercepat pengolahan data untuk menjadi informasi dalam mendukung pengambilan kebijakan.

5.      Paperless

3. SIHA

SIHA singkatan dari Sistem Informasi HIV/AIDS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS dan PIMS merupakan aplikasi yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan tes dan pengobatan HIV, tes dan pengobatan PIMS serta distribusi dan pemakaian Komoditas Logistik. SIHA juga dapat disebut sebegai bank data nasional karena dalam pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS dan PIMS mencakup level Kota/Kabupaten, Provinsi dan Nasional dengan data yang tentunya resmi, kredibel, dan legal.

Seiring berjalannya zaman dan teknologi SIHA berkembang menjadi SIHA 2.0 yang akan mengurangi beban kerja yang tinggi dalam input data dan pelaporan, memperoleh informasi yang valid dan real time. Populasi kunci dalam melakukan pengecakan terhadap HIV AIDS antara lain:

Laki-laki Seks Laki-laki, Waria, Wanita Pekerja Seks, Pria Pekerja Seks, pengguna jarum suntik dan pelanggan

·         Ibu hamil

·         Pasien TB

·         Pasien Infeksi  Menular Seksual/ dengan keluhan infeksi menular seksual

·         Pasien hepatitis

·         Pasien dengan gejala penurunan kekbalan tubuh

·         Pasangan orang dengan HIV AIDS

·         Semua orang (didaerah pandemi meluas)


Ketersediaan data yang akurat dan kredibel dapat mengoptimalkan pencatatan data tentang HIV/AIDS dan PIMS. Aplikasi SIHA 2.0 ini dapat meminimalisir ketidakakuratan data. Dengan adanya SIHA 2.0 sistem pecatatan dan pelaporan HIV/AIDS dan PIMS akan terpadu, sehingga masalah fragmentasi data baik dari layanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier dapat teratasi. Aplikasi SIHA 2.0 sebagai bank data akan menyimpan seluruh data pencatatan dan pelaporan kasus HIV/AIDS dan PIMS yang dilakukan oleh petugas yang berwenang, fasilitas kesehatan pemerintah/swasta di seluruh Indonesia. Sistem Informasi Kesehatan yang dirancang memungkinkan SIHA memiliki keunggulan dari sistem yang lain karena menggunakan Tehnologi Informasi Kesehatan yang bersifat: individual (disagregat), komprehensif, nasional dan dapat dipercaya.

Sistem SIHA terdapat 13 modul atau form yang siap diisi meliputi layanan VCT, PITC, IMS, LJSS, Methadon, ODHA, Penjangkauan, Konseling dan Testing, layanan Bahan dan Alat, Sero Sentinel dan Dampak Obat ARV. Secara sistem, Hardware dan softwarenya sudah siap dan tersedia. SIHA 2.0 memiliki beberapa fitur proses dalam pencatatan laporan kasus dan permintaan logistik diantaranya :

·         Menu Home. Menampilkan jumlah kunjungan pasien , jumlah orang dites HIV, jumlah ODHIV yang ditemukan dan jumlah ODHIV mulai pengobatan.

·    Menu Pasien. Data pasien baru maupun pasien lama dan kunjungan pasien setiap bulannya.

·         Menu Rujukan. Pasien rujukan masuk dari rumah sakit maupun puskesmas yang ada di Indonesia dan pasien rujukan keluar yang kita rujuk dari rumah sakit yang lebih komplit fasilitasnya.

·         Menu Laboratorium. Permohonan lab masuk dari lab luar rumah sakit maupun maupun puskesmas dan permohonan lab keluar mengirimkan hasil lab keluar rumah sakit.

·         Menu Apotek. Pemberian obat pada pasien ODHIV.

·    Menu Logistik. Dashborad, Stok, Permintaan Masuk, Permintaan Keluar, Pengiriman, Penerimaan, Pengadaan Mandiri, Penyesuaian,Stok Opname dan Pengeluaran.

·         Laporan. Laporan mengenai tes HIV, IMS, Kunjungan dan Jumlah Kasus.

·     Admin. Manajemen User untuk membagi user dalam aplikasi seperti user dokter, perawat, rr, lab, farmasi, apotek dan kepala farmasi dan Migrasi Data untuk mengirimkan file dari excel bantu lama ke SIHA 2.0. 

B. Jenis Aplikasi Perangkat Lunak DI Rumah Sakit

            Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang mengelola berbagai sumber daya yang cukup kompleks. Penggunaan aplikasi perangkat lunak diperlukan untuk membantu pihak manajemen rumah sakit dalam mengolah semua data pelayanan di rumah sakit agar didapatkan informasi yang akurat secara cepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Aplikasi perangkat lunak juga digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien. Aplikasi perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain SIMRS, INA-CBGs dan SIRS Online.

1. SIMRS

        SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Berbagasi versi SIMRS juga banyak beredar di pasaran sehingga SIMRS di satu rumah sakit juga bisa berbeda dengan SIM RS di rumah sakit lain, bahkan ada rumah sakit yang membangun sendiri SIMRS-nya. Cakupan dari SIMRS di masing-masing rumah sakit pun berbeda, mulai dari yang hanya memfasilitasi pendaftaran pasien sampai yang juga mampu memfasilitasi data keuangan, stok obat, dan kepegawaian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah meluncurkan SIMRS versi free dan open source dengan nama SIMRS GOS.

        SIMRS GOS merupakan sistem manajemen informasi rumah sakit yang cukup lengkap. SIMRS GOS terdiri dari beberapa modul yang memfasilitasi :

1.      Pendaftaran

2.      Admission Rawat Inap

3.      Pelayanan Rawat Jalan

4.      Pelayanan Rawat Inap

5.      Pelayanan IGD

6.      Pelayanan Laboratorium

7.      Pelayanan Radiologi

8.      Pelayanan Apotik

9.      Pelayanan Kamar Operasi

10.  Billing/ Pembayaran

2. INA-CBGs

        Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas menggunakan aplikasi p-care, fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya dengan implementasi jaminan kesehatan nasional. Aplikasi INA-CBGS berguna untuk mencatat dan mengajukan klaim penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh BPJS.


3. SIRS Online

    SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara online di alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/. Petugas rumah sakit dapat meng-upload data pelaporan dalam bentuk file microsoft excel sesuai dengan format yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Itulah beberapa aplikasi perangkat lunak di sarana pelayanan kesehatan rumah sakit dan puskesmas. semoga bermanfaat. 


wassalamu'alaikum WR.WB. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS.

 APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT                Terdapat beberapa aplikasi perangkat lunak yang khusus digunakan d...